Saya adalah mahasiswa Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) angkatan 2020 dengan jurusan teknik informatika. Saya tertarik dengan teknologi dan otomotif. Selain itu, saya sangat tertarik dengan sejarah budaya
Saya membuat project ini dengan metode mengobservasi budaya yang terdapat di Museum Bali. Selain itu, terdapat foto-foto digitalisasi warisan budaya yang telah saya lakukan dari berbagai macam kategori dan daerah.
Gamelan Selonding adalah gamelan sakral yang terbuat dari bahan besi yang hanya terdapat di daerah Karangasem, yaitu desa Tenganan Pegringsingan dan desa Bongaya. Gamelan Selonding berasal dari kata Salon dan Ning yang berarti tempat suci. Selonding merupakan gamelan Bali yang usianya lebih tua dari gamelan-gamelan yang saat ini populer, gamelan ini digunakan dalam kesenian maupun dalam upacara adat dan agama. Dilihat dari fungsinya, Selonding adalah sebuah gamelan yang dikeramatkan atau disucikan. Gamelan Selonding diperkirakan sampai di Bali sekitar abad IX.
Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan sakral dari Bali yang termasuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia UNESCO tahun 2015 nomor registrasi 201500246. Nama Tari Topeng Sidakarya berasal dari dua kata, yaitu topeng dan Sidakarya. Topeng berasal dari kata tup yang artinya tutup Topeng Sidakarya juga ikut memberi pengukuhan suksesnya sebuah upacara. Pada akhir pertunjukan Topeng Sidakarya secara simbolis peranan Sidakarya menghamburhamburkan uang kepeng dan beras kuning / sekarura supaya di beri Anugrah kesempurnaan dan Kemakmuran.
Lingga yoni terdapat pada sebuah pelinggih arca di halaman tengah di sebelah barat kolam suci Tirta Empul. Lingga yang terletak (berdiri) pada lubang yoni dibuat dari bahan batu padas, dengan ukuran tinggi 21 cm dan lebar 16 cm. Sedangkan yoni yang berada di bawahnya, bagian sisinya berukuran 50 cm. Sebagai sarana peribadatan benda ini diketahui melambangkan kesatuan Dewa Siwa dengan saktinya Dewi Parwati. Adakalanya yoni ditemukan tanpa ada lingganya. Sedangkan lingganya dapat diwujudkan dalam bentuk phalus sebagaimana dijumpai di Pura Pusering Jagat, di Desa Pejeng, Gianyar.
Uang kepeng pada masa HindiaBelanda dianggap primitif sehingga posisinya sebagai uang kartal digantikan dengan uang Hindia-Belanda dan uang lainnya yang berlaku pada masa itu. Pesatnya globalisasi yang identik dengan modernisasi, tidak menyebabkan uang kepeng ditinggalkan dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali.
Tenun Cagcag hingga kini tetap lestari. Di tengah gempuran kain modern yang dibuat pabrik, kain tenun cagcag dari desa Sinabun ternyata tetap dicari pencinta kain tradisional, bukan hanya dari Bali namun juga dari luar Bali. Meningkatnya permintaan kain tenun Cagcag desa Sinabun ini membuat jumlah para pengerajin semakin meningkat.
